Menurut keterangan teman kos korban, sempat terdengar teriakan sekitar pukul 05.30 Wita pagi. Namun, tidak ada yang berani mengecek karena semua penghuni kos wanita dan saat itu sedang hujan. “Soalnya cewek semua, waktu itu juga hujan deras,” ujar Ayu Esti, teman kos korban yang kamarnya hanya berjarak tiga meter dari kamar kos korban.
Rekan korban lainnya mengaku sempat menghubungi korban berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban. “Saya sempat telepon, masuk, tapi seperti di-reject (ditolak), setelah itu tidak aktif,” kata Oktaviani dengan berlinang air mata.
Ayah korban, Dewa Made Suparta, sangat terpukul atas kejadian ini karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari perilaku putri tercintanya ini. “Tidak ada firasat apa-apa. Saya juga sempat titip pesan supaya belajar baik-baik,” ucapnya.
Saat ini aparat Polsek Denpasar Selatan dan tim Poltabes Denpasar masih melakukan penyelidikan terhadap kematian Diah Agung Cahyani. Untuk mengetahui penyebab kematian korban, polisi masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit.